Senin, 30 Mei 2011

Taekwondo


percakapan dasar dalam bahasa korea


A=annyeonghaseyo, jal jinae sijyo? “안녕하세요, 잘 지내 시죠?” (hai guys, apa kabar??)
B=jal, dangsin-eun issseubnikka? ‘잘, 당신은 있습니까?’ (baik, kamu gmn??)
A= geonganghago hunlyeon halttaega sijag? “건강하고 훈련 할때가 시작?” (sehat, kapan latihan dimulai?)
B=god suseog-eun ajig an-wassjanh-eunga “곧 수석은 아직 안왔잖은가” (sebentar lagi, seniornya belum datang).
A=, ijeon ileon? eseo eodilo? “, 이전 이런? 에서 어디로?” (ya ampun, dari tadi? pada kemana?)
B=moleugess-eo … modu bappeun “모르겠어 … 모두 바쁜” (gak tau tuh… pada sibuk semuanya,  T.T)
A=ulineun jigeumbuteo hunlyeon sijag .. “우리는 지금부터 훈련 시작 ..” (ya sudah, kita mulai saja latihannya…)

Minggu, 29 Mei 2011

TAEGUK

POOMSAE TAEGEUK
Poomsae merupakan rangkaian gerakan bertahap & menyerang terhadap lawan imajiner dalam suatu pola tertentu terhadap serangan yang datangnya dari berbagai arah. Poomse ini dibuat dan dikembangkan secara sistematis oleh para master melalui pengalaman bertahun-tahun dengan didukung & dilandasi oleh filosofi dan ilmu pengetahuan modern, khususnya pengetahuan di bidang medis. poomse pertama kali muncul pada abad pertama, ketika Koguryo menguasai suku Han ( Korea ).

kunci dari teknik ini adalah :
  1. latihan rangkaian teknik
  2. pengembangaan & penyempurnaan koordinasi gerak tubuh
  3. keseimbangan badan
  4. pemilihan waktu gerakan ( timing )
  5. pengaturan nafas,
  6. irama gerak
Taegeuk adalah nama lain dari rangkaian teknik utama dari Taekwondo. Pada TaeKwonDoin mempelajari 8 macam taegeuk yang urutannya adalah :
  1. Taegeuk-1 : IL-jang Taegeuk ( sabuk Kuning-strip )
  2. Taegeuk-2 : I-jang Taegeuk( sabuk Hijau polos )
  3. Taegeuk-3 : Sam-jang Taegeuk( sabuk Hijau-strip )
  4. Taegeuk-4 : Sa-jang Taegeuk( sabuk Biru polos )
  5. Taegeuk-5 : O-jang Taekgeuk( sabuk Biru-strip )
  6. Taegeuk-6 : Yok-jang Taegeuk ( sabuk merah )
  7. Taegeuk-7:  Chil-jang Taegeuk( sabuk merah-strip-1 )
  8. Taegeuk-8:  Pal-jang Taegeuk(sabuk merah-strip-2 )

Sabtu, 28 Mei 2011

Philosophy poomsae taegeuk


Garis diagram dan gerakan poomsae taegeuk berasal dari sombol-simbol filosofi timur yang disebut dengan Pal-Gwe (diagram segi delapan) sehingga poomsae taegeuk berjumlah delapan, mewakili setiap sisi dari pal-gwe.

Poomse Tae Geuk

Poomse merupakan intisari gerakan dasar Tae Kwon Do. Poomse terdiri atas 2 kata yaitu Poom dan Se yang berarti rangkain bentuk gerakan. Poomse merupakan pelajaran pokok dalam Tae Kwon Do yang dibagi menjadi dua yaitu :
  1. Poomse yang belum mencapai tingkatan sabuk hitam yaitu Tae Geuk 1 sampai dengan Tae Guk 8.
  2. Poomse untuk tingkatan sabuk hitam yaitu Kor Yo (Dan 1), Keum Gang (Dan 2), Tae Back (Dan 3), Pyon Won (Dan 4), Ship Jin (Dan 4, Dan 5), Ji Tae (Dan 5, Dan 6), Chun Kwon (Dan 6), Han Soo (Dan 7), IL Yeo (Dan 8).










Dalam mempelajari Tae Geuk harus mengikuti dan mengetahui diagram dan arah gerakannya yang berasal dari simbol-simbol filosofi timur yang disebut Pal Gwe (diagram segi delapan / Pat Kwa / Octagon). Poomse Tae Geuk adalah poomse dasar dalam Tae Kwon Do. Tae berarti keagungan dan Geuk berarti keabadian, dengan demikian dapat disimpulkan tae geuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir, segala sesuatu berawal dari keagungan dan keabadian. Tae Geuk mengikuti hukum alam yang disebut dengan Teori Ying Yang (Im yang) atau di Korea dikenal dengan nama Um Yang.
Arti pada setiap tingakatan Tae Geuk Poomse adalah sebagai berikut:

  1. Tae Geuk 1 (Keon) : Melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan hidup. Tae Geuk 1 bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya.
  2. Tae Geuk 2 (Tae) : Melambangkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Dalam Tae batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan. Tae Geuk 2 ini harus dilakukan dengan lemah lembut namun penuh kekuatan.
  3. Tae Geuk 3 (Ri) : Melambangkan matahari dan api yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan. Tae Geuk 3 harus dilakukan dengan penuh semangat dan daya yang variatif.
  4. Tae Geuk 4 (Jin) : Melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan panic dan ketakutan namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat akan ada masa yang cerah. Tae Geuk 4 ada beberapa gerakan yang sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melaksanakannya.
  5. Tae Geuk 5 (Gon) : Melambangkan angina yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi namun dapat menjadi dasyat seperti badai. Melambangakn sifat kerendahan dan kebaikan hati yang harus dilakukan terus menerus seperti angina yang selalu berhembus. Tae Geuk ini terlihat gerakan yang berulang-ulang, monoton namun sesekali menyentak dengan kuat.
  6. Tae Geuk 6 (Gan) : Melambangkan air yang merupakan elemen paling fleksibel, bentuknya berubah-ubah namun tidak berubah pada hakekatnya. Yang memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.
  7. Tae Geuk 7 (Gam) : Melambangkan gunung yang menjadi symbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya berhenti. Mengajarkan agar kita bertindak tidak gegabah. Tae Geuk 7 ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh dan mantap.
  8. Tae Geuk 8 (Seon) : Melambangkan bumi yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan dimana segala mahluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit. Tae Geuk 8 merupakan tae geuk terakhir, yang diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan Dan.
PEDOMAN UNTUK MEMPELAJARI DAN MEMPRAKTEKKAN POOMSAE

1. Gerakan dimulai dan berakhir pada titik/posisi yang sama
2. Kontrol ditujukan pada penyaluran dan pengerahan tenaga secara benar karena ada berbagai perbedaan pengerahan tenaga.
3. Perhatikan perbedaan kecepatan pada setiap gerakan, tidak semua gerakan dilakukan dengan cepat
4. Setiap langkah harus dilakukan dengan konstan (tetap), baik keseimbangan, lebar dan panjang langkah
5. Pelajari dengan benar pengaturan nafas dan teriakan (kihap)
6. Lakukan teknik gerakan setepat mungkin dan bayangkan seperti menghadapi lawan yang sesungguhnya.
7. Pelajari dulu satu poomsae (taegeuk) dengan baik, barulah mempelajari poomsae yang lain. Latihlah setiap poomsae (taegeuk) setiap hari sehingga anda semakin mahir.

POOMSAE TAEGEUK

Tae berarti “Keagungan” dan Geuk berarti “Keabadian”.
Taegeuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir. Sekalipun demikian, segala sesuatu berawal dari Keagungan dan Keabadian (Tae Geuk).
Poomsae Taegeuk (8 poomsae) masing-masing mewakili watak atau karakter manusia, kedelapan unsur-unsur yang ada di dunia, dan prinsip-prinsip filosofi timur. Kedelapan unsur (Pal-gwe) tersebut adalah:

1. Keon mewakili prinsip Taegeuk-1















2. Tae mewakili prinsip Taegeuk-2















3. Rhi mewakili prinsip Taegeuk-3

















4. Jhin mewakili prinsip Taegeuk-4

















5. Seon mewakili prinsip Taegeuk-5















6. Gham mewakili prinsip Taegeuk-6

















7. Ghan mewakili prinsip Taegeuk-7

















8. Ghon mewakili prinsip Taegeuk-8

















Pal Gwe mewakili berbagai unsure yang ada di alam semesta, yaitu:

1. Surga/Langit
2. Air (yang tenang seperti telaga)
3. Air (yang mengalir)
4. Api
5. Matahari
6. Cahaya
7. Guntur & Kilat
8. Angin
9. Kayu
10. Gunung & Bukit
11. Bumi

Palgwe juga mewakili “Delapan penjuru Mata angin” serta pengaruh lima elemen, yaitu:

1. Logam
2. Air
3. Kayu
4. Api & Tanah (Bumi)

Taegeuk mengikuti hukum alam yang disebut Teori “Ying-Yang (Im-Yang). Atau di Korea dikenal dengan nama Um-Yang.

Jumat, 27 Mei 2011

Terminology Taekwondo

 

  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = Siap
  12. Sijak = Mulai
  13. Kalryeo = Stop
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas
  19. Moumtong = Sasaran tengah
  20. Arae = Sasaran bawah
  21. Do Jang = Tempat latihan
  22. Kyungrye = hormat

Rabu, 27 April 2011

MENGENAL TEKNIK-TEKNIK AIKIDO


 













Teknik-teknik Aikido sebagai beladiri perkelahian cepat dan jarak dekat (close combat) banyak dipengaruhi oleh :
  • Teknik Bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano
  • Teknik Kuncian Jujutsu gaya Sokaku Takeda (Bapak Jujutsu)
  • Teknik Pedang (Kenjutsu), dan
  • Teknik Toya berpedang/ straight spear (Yarijutsu)
Pada umumnya Aikido tidak menggunakan tendangan kaki, tapi dalam hal-hal yang sangat khusus, teknik kaki (ashi waza), juga diajarkan. Inipun dengan catatan pada Aikidoka tingkat Dan keatas. Di Indonesia, ashi waza nyaris tidak diadakan.
Aikido cocok untuk perkelahian ruangan sempit maupun melawan beberapa penyerang (multiple attacker), dan dapat dipelajari oleh pria dan wanita segala umur. Untuk anak-anak minimal 10 tahun.
  • Teknik-teknik (waza) Aikido sebenarnya tergolong sederhana. Ada 2 (dua) hal pokok, yaitu
  •  
  • Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan
  • Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi)
  •  
  •  
  • Di dalam Dojo, Aikido menggunakan 4 (empat) pola dasar latihan, yaitu
  •  
  • Tachi waza (teknik berdiri melawan berdiri),
  • Suwari waza (teknik duduk melawan duduk),
  • Hanmi handachi (teknik duduk melawan berdiri), dan
  • Kaeshi waza (melakukan teknik dengan membuka serangan sebagai pancingan).
Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, mengendur. Dalam pengertian rileks sangat berbeda dengan lembek. Rileks, adalah energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan dan otot-ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif. Pikiran dan badan akan dalam keadaan rileks dan sadar.
Sebagai contoh adalah ketika anda pertama kali pergi ke dokter gigi. Saat anda duduk di kursi dokter gigi dan dokter gigi anda berkata, rileks saja! Kemudian anda mengendurkan otot-otot badan secara otomatis. Dengan badan beserta otot-otot yang mengendur secara terkontrol akan menimbulkan rasa nyaman, menurunkan temperatur emosi.
Keadaan rileks pun dapat dijumpai pada aktifitas yoga, hypnotheraphy, bahkan meditasi sekalipun, selalu ditekankan pada kondisi rileks total untuk mencapai keadaan alpha.







Selasa, 26 April 2011

Teknik-Teknik Dasar Belajar Aikido

Teknik-Teknik Dasar Belajar Aikido. Aikido adalah bentuk unik seni bela diri. Penekanannya terletak pada perpaduan harmonis pikiran dan tubuh dengan hukum-hukum alam Alam. Aikido berfokus pada menerima dan menghormati kehidupan dan energi alam dan penyaluran keselarasan ini ke teknik yang mengungkapkan energi ini dalam bentuk fisik.

Aikido sering dipandang sebagai lebih dari seni bela diri yang defensif sejak teknik dan ajaran dirancang bagi Anda untuk menghindari atau keluar dari masalah. Sebaliknya, teknik Aikido sangat kuat dan efektif.

Pada dasarnya, ada empat tingkat pelatihan teknik Aikido. Ini adalah katai yang mengacu pada pelatihan dasar dan dimaksudkan untuk membangun dasar gerakan tubuh dan pernapasan; yawarakai melatih para terdakwa untuk menangkis serangan dan gerakan sekering untuk mengendalikan penyerang atau situasi; yang ki-no-Nagare yang pelatihan melibatkan terdakwa untuk membela atau counter serangan dengan menggabungkan gerakan-Nya dengan penyerang yang disebut terakhir bahkan sebelum membuat kontak, dan Ki yang merupakan teknik Aikido mutlak dan melibatkan membangun link chi atau roh dari bek ke penyerang.

Ketika pelatihan untuk Aikido, Anda membutuhkan sparing partner. Para uke dan Nage. Para Uke adalah inisiator dari serangan dan menerima teknik Aikido, sementara Nage adalah pembela dan salah satu yang menetralkan serangan.

Meliputi teknik dasar aikido Ikky kontrol yang melibatkan seorang penyerang dengan menempatkan satu tangan pada siku dan satu di dekat pergelangan tangan memberi kesempatan kepada penyerang melemparkan ke tanah; yang Niky yang menarik dalam uke menggunakan wristlock dan memuntir lengan sambil menerapkan tekanan saraf menyakitkan; sanky yang berputar yang bertujuan untuk menerapkan teknik spiral ketegangan di seluruh lengan termasuk siku dan bahu; yonky teknik kontrol bahu dengan kedua tangan mencengkeram lengan; goky varian lain Ikky

mana tangan yang mencengkeram pergelangan tangan terbalik dan sangat berguna dalam mengambil-aways senjata; shihnage atau melempar empat arah; kotegaeshi atau pergelangan tangan kembali yang melibatkan wristlock-lemparan yang membentang ekstensor digitorum; kokynage juga dikenal sebagai napas melempar atau waktu melemparkan; iriminage atau memasuki melemparkan benda yang menyerupai "jemuran" teknik; tenchinage atau surga-dan-bumi melemparkan; koshinage atau versi Aikido pinggul melemparkan; jinage atau berbentuk-seperti-'ten'-membuang; dan kaitennage atau rotasi di mana melemparkan Nage menyapu lengan uke kembali sampai terkunci sendi bahu setelah mana berlaku Nage tekanan ke depan untuk melemparkan penyerang.

Ini hanyalah teknik dasar dan dari daftar mungkin ribuan implementasi atau kombinasi dapat ditarik oleh aikidokas. Dalam Aikido, pemogokan yang digunakan selama pelaksanaan teknik Aikido disebut atemi. Untuk pemula, meraih adalah yang pertama yang harus diajarkan. Hal ini lebih aman dan aikidoka dapat dengan mudah merasakan energi mengalir dari uke ke Nage.

Di antara dasar Seni Aikido, teknik ambil adalah katate-dori atau satu-tangan-grab yang melibatkan penggunaan satu tangan untuk mengambil satu pergelangan; morote-dori atau kedua-tangan-grab yang menggunakan kedua tangan untuk mengambil satu pergelangan; ryte-dori keduanya-lain tangan-teknik mengambil mana kedua tangannya digunakan untuk menangkap kedua pergelangan tangan; kata-dori atau yang bahu-teknik mengambil dan yang mune-dori atau dada-grab yang melibatkan meraih pakaian dada si penyerang.

Menguasai setiap teknik yang melibatkan disiplin dan dedikasi. Untuk menjadi aikodoka yang baik, orang harus menguasai baik teknik dan prinsip seni perkawinan.